Selasa, 10 April 2012

let's get married!

Assalamu'alaikum mina san :)
Annyeonghaseo ^^


sebelumnya, karena masih tergila-gila dengan 'number one for me' nya bang maher zain, jadi backsound nisa waktu nulis ini ngga berubah, hehe.
dan sejujurnya besok ada ulangan akuntansi yang sangat ngejelimet itu, plus ujian tari yang sungguh aduhai  nggak pahamnya, tapi tapi, tangan saya udah nggak tahan pengen bercerita. yasudahlah, masalah ulangan akhiran aja :D
let's begin :)

***

well, kali ini nisa bakalan bercerita sedikit mengenai opini nisa tentang 'nikah muda'.
woot, nikah mudaaa? are you sure niss?
yap. akhir-akhir ini para akhwat di al-uswah lagi heboh ngomongin talkshow nikah muda yang diadain masjid jogokaryan.
pada heboh hebring gitu deh mau daftar.
trus merekanya pada nanya, "ukh, mau ikutan nggak? ikut yuk, rame-rame"
nisa: "aih aih, ngga mau ah, malu"
mereka: "ngapain malu ukh? kan kita cuma mau ambil ilmunya"
nisa: "tapi kan belom waktunya. kalo kepengen gimana?"

dilain waktu dan tempat, adek-adek al-uswah juga nanya,"mbak mau ikut talkshow ini nggak?"
nisa cuma nanggepin,"waduh maaf dek, mbak kurang tertarik, hehe."

di kelas, temen2 juga pada iseng2 nanyain. "eh, ada talkshow nikah muda gituuh. ukhti nisa mau ikutan nggak?"
nisa sih cuman bilang, "waduh, kayaknya aku nggak terlalu ambisius buat nikah muda deh."

tapiii, beneran nih, seorang nisa nggak tertarik sama nikah muda? yakiin? hayo nis, hayoo, jujur aja deh..

oke, FINEEEE, nisa juga sempat mengalami menjadi seorang ababil remaja yang dimabuk kata-kata 'nikah muda'.
pertama karena emang mama-papa nikahnya muda. papa waktu itu 23 tahun, mama 20 tahun. bayangpun!
kedua, emang karena di teladan banyaaak banget contohnya alumni-alumni yang nikah muda.
ketiga, ya karena emang kaga boleh pacaran ya, makanya nikah aja yuk. begituu...

waktu itu mah kalo ketemu sohib-sohib akhwat yang diobrolin kebanyakan ya nikah-nikahan gitu. sampe lama-lama aku bosen sendiri ngebahasnya.
alhamdulillah nya, saat itu kita cuman sebatas ngobrol dan mengutarakan keinginan aja, nggak ujug-ujug langsung mau nikah abis lulus gitu *ya nggak lah nis,emang mau dilempar buldozer? -___-

jujur saja, dilema nikah muda yang dialami para akhwat yang masih SMA itu wajar. yah, itu salah satu bukti penolakan mereka terhadap kegiatan 'pacaran' yang emang nggak membawa maslahat itu. tapi, jangan samape kelewatan juga.

kalo ngomongin sekali dua sih masih oke.
tapi kalo udah keterusan? eh, ntar nggak taunya si ukhti lagi kena VMJ, nah lho. berabe juga kan.

kalo menurut nisa, berikan ia sesuai porsinya.
maksudnya, kalo sekarang kita sebagai pelajar, maka maksimalkan potensi kita sebagai pelajar. maksimalkan masa muda kita buat berkarya sebanyak-banyaknya. buat berorganisasi dan ikutan kepanitiaan event ini itu. buat dateng ke kajian keilmuan yang tersebar dimana-mana.

sekali lagi itu wajar, tapi tetap jangan terlalu mengagumi 'nikah muda' itu sendiri. sedang diluar itu, kita masih punya banyak tanggungan yang musti diselesaikan.

sedangkan ilmu, ya, kita butuh itu.
tapi, emang sekarang ya waktunya?
di saat organisasi dan proker-proker yang terbengkalai melambai-lambai dan memanggil-manggil minta di perhatikan?
di saat adek-adek kita butuh pengawasan yang intensif untuk kelangsungan dan keberhasilan kaderisasi kita?

percayalah, besok akan ada waktunya :)

tapi, untuk sekarang, yuk fokus dulu. pada amanah-amanah yang membebani punggung kita masing-masing. aku yakin banyak yang menantikanmu bergerak. *talk to myself

sebagai akhir, ingin menambahkan beberapa kata yang ditulis salah seorang anggota FLP yogya. ini nisa kutip dari cerpen beliau.

"aku tidak bisa lagi mencintaimu Sab, karena aku belum siap. dan aku tidak ingin memintamu untuk menunggu sebuah ketidakpastian. cinta itu hanya milik orang-orang yang siap. cinta itu bukan keinginan dan kemauan, tapi cinta itu adalah kesiapan. dan aku harus membunuh cinta itu kala aku belum siap. dan aku sudah lakukan itu Sab. maaf..."


jadi nisa simpulkan.
keinginan untuk menikah muda itu wajar. tapi tetaplah pada porsi kita untuk sekedar mengingikannya jauuuh dalam lubuk hati. karena pada dasarnya ia akan datang sendiri ketika waktunya tiba. sementara itu, kita isi dan selesaikan amanah-amanah kita dnegan baik dulu. hingga nanti tanpa kita sadari kita udah tumbuh jadi gadis dewasa yang telah siap untuk menjemput kebahagiaan itu. :)

***

begitu begitu,kira2 malah bikin galau nggak sih?
yah, semoga saja tidak. semoga bermanfaat :)
galau gitu nggak sih gambarnya :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar