Sabtu, 30 Juni 2012

1 bulan terakhir


Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu’alaikuuuum ^^ Alhamdulillah akhirnya bisa berjumpa dalam kata lagi ;)

Well, banyak banget ‘petualangan-petualangan’ yang akhir-akhir ini mengunjungiku. Mulai dari euforia UKK, trus ada TT, ada PTB, trus juga adekku masuk rumah sakit gara-gara operasi usus buntu, dll. Pokoknya banyak lah.

Mulai dari UKK, emm.. sejujurnya tidak terlalu berharap banyak sih. But I swear, I did my best. Sebenernya semester ini menentukan jalur undangan juga. Pasalnya, kalo sampe nilai-nilaiku turun dari semester lalu, otomatis bakal sulit banget dapet kesempatan buat dapet jalur undangan untuk SNMPTN 2013 besok. Apapun yang terjadi, sedang mencoba untuk ikhlas dan qona’ah, Allah sudah menyiapkan scenario terbaiknya untukku J

Lanjut ke TT sama PTB. Ini dua dari lima program umum di sekolah. Kalo yang TT (Tutup Tahun) semacam pensi gitu. Kemarin bintang tamunya Netral sama band-band indie gitu, tempatnya di Mandala Krida. Well, aku ga bisa dateng karena pas itu masih di Solo nemenin si Latif di rumah sakit.

And, PTB (Perkemahan Teladan Bakti) di Gunung Kidul, tepatnya di dusun Teguhan. Kecamatannya kagak tahu, coba tanya pada sang ketua @brondongsarap . sebenernya namanya PTB ini panjang banget loh, PTB WDP 27 aliasPerkemahan Teladan Bakti Wira Dharma Pertiwi 27. Jangan tanya apa artinya, aku sendiri juga ga tau -______-

Di PTB ini, kita semacam melakukan ‘bakti’ pada desa binaan. Yaa kalo di kuliah semacam KKN gitu, tapi ini lebih singkat. Pesertanya kelas X dan XI. Peserta dibagi jadi beberapa spectrum, nah tiap spectrum punya bakti yang berbeda sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Ada spectrum Kesenian, Kreativitas, Science, Lingkungan, Sosial, Rohis, Rohkath dan Rohkris. Dan berita baiknya aku jadi sie konsumsi Rohis. It means selama tiga hari aku dan 7 teman konsum rohis lainnya di ‘pingit’ di depan tungku. Geeezzzz

Adaaaa aja ulahnya anak-anak konsum itu. Bikin ngakak terus. Itung-itung hiburan, dari jam 3 pagi sampe jam 1 siang di depan tungku, istirahat bentar trus habis ashar udah mulai masak lagi sampai malem seklaian nyiapin bahan buat besok paginya. Oh Allah, bener-bener merasa jadi ibu rumah tangga yang baik gitu deh, gimana nggak, masakin buat 67 orang buuuu. Baru kali ini nyiapin bumbu nasi goreng sendiri, buat 67 orang, dengan harap-harap cemas gak ada yang sakit perut habis makan masakan sie konsumsi.

Alhamdulillah, 3 hari 2 malam berjalan dengan lancar, dan akhirnya Sabtu sore kita sampai di Jogja dengan selamat J

Oya, trus hari Ahadnya tanggal 24 Juni ada Konser Amal dan Tabligh Akbar untuk Palestina yang diselenggarain sama KNRP (Komisi Nasional untuk Rakyat Palestina). Tempatnya di Sasana Amongrogo, dari mulai jam 8 pagi sampe 12 siang. Bintang tamunya ada Opick, Fathul Jihad, Al-Ghifari, Justice Voice, sama ada Drama Kolosal dari TKIT Salman Al-Farisi, ada atraksi juga dan yang pasti ada Syaikh Shady Abu Uwaimir yang asalnya dari Palestine :o

Kebetulan diminta jadi among tamu di acara itu, jadi pagi-pagi jam setengah 7 udah di tempat buat briefing dan sebagainya. Acara pertama dimulai dari drama TKIT Salman Al-Farisi. Ya ampuuun anak-anaknya imut imut banget. Masih pada kecil gitu, lari-larian, bawa pedang, uuuuuu gemes banget! Ceritanya tentang penaklukan Konstantinopel gitu. Keren deh, anak sekecil mereka udah bisa berkonrtribusi untuk Palestine, jadi iri J

Trus disambung atraksi dari seorang mujahid. Mas-masnya ini manjat dinding dan atap gedung Amongrogo buat ngibarin bendera Palestine. Subhanallah…
Trus langsung disambung sama hiburan nasyid-nasyid gitu, ada sambutannya juga, sekaligus pelantikan anggota baru KNRP DIY. Baru acara yang terakhir pesan-pesannya Syaikh Shady trus do’a dan penutup.

Yang kerennya, disini kayak ada semacam pelelangan gitu. Jadi barang-barangnya bang Opick di lelang dengan hasilnya 100% disumbangkan untuk rakyat Palestine. Subhanallah, iri sama orang-orang kaya yang bisa menyumbangkan banyak buat jihad di Palestine. Sedangkan aku masih menyisakan beberapa lembar uang di dompet. Semacam jadi motivasi juga sih, kalo jadi orang kaya pasti bisa berinfaq lebih banyak. Makanya orang kaya yang bertaqwa itu pahalanya banyak banget yah.

Dan hasil dari konser amal tersebut berupa uang sebesar 522 juta rupiah ditambah barang-barang seperti emas, handphone, jam tangan, dll. Allahu Akbar! Semoga apa yang warga DIY berikan hari itu dapat meringankan saudara-saudara kita yang sedang berjuang di Palestine. Aamiin…

Dan berita yang paling nggak dinyana adalah si Latif masuk rumah sakit. Operasi usus buntu lagi, mana usus buntunya udah pecah di dalem. Mana dia ada kelainan di jantungnya yang bikin operasi ditunda-tnda, tapi karena operasinya di tunda ususnya jadi malah getting worse. MasyaAllah… nggak nyangka itu bocah kasian banget. Liatin dia habis operasi yang lemah tak berdaya ga bisa ngapa-ngapain gitu jadi bikin miris juga di hati. Gimana nggak, biasanya kita beranteeeem aja mulu, tapi sekarng liat dia kesakitan gitu jadi trenyuh. Padahal baru sebulan dia lepas gips nya gara-gara tulang tangannya retak habis main sepak bola. Ya Allah… kaya ga habis-habis aja tuh bebannya. Habis juga Ujian Nasional SMP, niatnya mau seneng-seneng liburan, 
eh malah mondok di rumah sakit.

Tapi disini ada sumthin’ yang bikin aku surprised banget. Jadi ceritanya karena ada suatu hal, aku balik ke Jogja hari Sabtu (lupa tanggal berapa). Nah, sampe Jogja, soulmate-ku Salma Karimah sms. Awalnya sih nanyain kabar gitu, trus aku bilang “nanti mau ke kos kok ukh insyaAllah”

Salma: Oya? Mau jam brapa ukh ke kosnya?

Aku: sore mungkin ukh, tapi ini udah di tempat budhe (budheku di wonocatur, banguntapan)

Salma: You know what, kita lagi di kereta mau ke Solo nengokin dek Latif.

Aku: *belum sempet ngirim sms* apa???? DAEBAKK! Ya Allah… niatnya mau bikin surprise, tapi ini surprise-nya dobel-dobel.

Sudah kuduga pasti Salma lagi sama Babon tuh, dan bener aja mereka berdua nekat dari Jogja ke Solo cuma mau nengokin Latif. Yasudah, apa mau dikata, aku ga mungkin balik lagi ke Solo juga. akhirnya sampai di Yarsis ketemu sama mama. Yaudah deh mereka ngobrol aja sama mamaku. Lha piye, mereka sih mau dateng ga bilang-bilang. Aaaaaaa! Jadi ga ketemu aku kan. Padahal aku ke Jogja merindukan mereka, hiks. (Nis, yang ditengokin kan emang Latif, bukan kamu -______- iya ding)

Baiklah, sepertinya aku udah cukup pegel nulis tiga halaman word ini. Anggap saja sebagai pelampiasan setengah abad ga ngeblog *tsaaaah, lebay aja lo Nis, umur aja belum sampe segitu -,-

Btw ngomongin umur, hwaaaa detik-detik terakhir di umur 17 T.T  berarti tandanya aku udah dewasa ya. hiks, selamat tinggal masa anak-anak dan remajaku. Aku akan sangat merindukan kalian :*
Langsung berasa ada godam yang mukul-mukul kepala ngingetin “UDAH NGAPAIN AJA LO NIS SELAMA INI? SIA-SIA NGGAK SIH HAMPIR 18 TAUN LO IDUP INI?””
Allahu Rabbi, Astaghfirullah..… :’(



Rabu, 27 Juni 2012

27 Juni 2012



Stasiun Tugu, ada setumpuk rindu yang terasa

Tentang si penunggu kereta,
yang senantiasa berdiri di samping peron,
melihat ke arah utara,
Menantikan kereta berbaju kuning datang
Untuk membawanya pulang ke tanah kelahiran
Membawanya kembali ke tengah pelukan hangat ayah bundanya

Juga tentang si penunggu kereta
yang membawa penumpang
yang membawa orang-orang terkasihnya
yang membawa serpihan hatinya dalam gerbong berjajar panjang
Sambil berdoa dalam hati
Bahwa kereta yang ditumpangi separuh jiwa mereka selamat sampai tujuan
Selamat sampai ke pelukan erat mereka

Sekali lagi tentang setumpuk rindu yang terbaca
Pada setiap sandaran mereka yang membekas haru
Pada setiap pandangan mereka yang  ingin bertemu
Pada setiap lembaran sabar yang mereka habiskan untuk menunggu

Sekali lagi,
Karena kami rindu….



Selasa, 26 Juni 2012

pintu problematika

sepertinya terlalu banyak kisah yang tidak bisa diceritakan
tentang segala ricuhnya problematika
yang selalu saja mengetuk pintu duniaku

seperti layaknya tamu yang harus disambut dengan baik
akupun menyambutnya, dengan harapan dapat 'berteman' dengannya
tapi sepertinya, ia datang tak hanya seorang
ia bersama ribuan pasukan yang tak terlihat
aku menyebutnya.... luka

ribuan luka lama yang seharusnya terkubur itu seolah bangkit kembali
mungkin, mungkin ingin menyaksikanku kembali
mungkin ingin mengujiku kembali
seberapa mampu aku bertahan menghadapinya

keluhan selalu menyumpali mulutku
hingga lama-lama kelu
dan akhirnya tersadar
bahwa semuanya akan baik-baik saja tanpa aku berkata

dan ternyata benar
problematika itu hanya menunggu aksiku
menunggu untuk kuberi jamuan menyenangkan
hingga akhirnya ia pulang dengan langkahnya sendiri

dan aku, kembali menutup pintu lagi
berharap yang akan berkunjung setelah ini bukan ia
tetapi dirimu..




Rabu, 13 Juni 2012

adakah suatu jalan lagi?


ingin kembali kepada masa, dimana semua itu hanyalah tawaran
maka aku masih bisa menolak
masih bisa mengeluarkan bantahan mengapa aku harus menolaknya

tapi sekarang semuanya seperti tertahan
menyesakkan, sungguh
aku ingin pergi, melepaskan yang ada disini

sabar
tapi kesabaran itu lama-lama memuakkan juga
aku lelah untuk berdebat lagi
ingin kuberikan tenagaku untuk hal-hal lain

tapi sekali lagi aku tidak bisa
perjanjian itu, janjiku dengan-Nya
tidak mungkin aku mengingkarinya kan

meski ini menyesakkan
meski rasanya ingin berlari jauh
meski ingin melepaskan dan meninggalkan semua
meski lelah yang teramat
meski ribuan airmata yang mengering

aku tetap tidak bisa... 

adakah suatu jalan lagi untukku?




Selasa, 05 Juni 2012

sunset di ujung matamu

melihat sunset di ujung matamu
ada bias kegundahan yang terangkum
bahkan ketika kau mengerling tipis padaku
lengkungan manis itu, tak pernah lelah menyambangi bibirmu
sekali lagi, meski banyak kekecewaan yang mengunci dirimu