yang selalu aku ingat di malam ini :)
sebuah pesan dari saudari tercinta, tentang 'perahu' yang pernah kami tumpangi bersama
"mmm..
klu kita punya adek kecil yg bru belajar jalan, terkadang kita terlalu khawatir
bgaimana kita menjaganya agar tak terluka
tapi kita juga khawatir, klu kita terus memegangi tangannya, kapan ia bisa belajar berjalan
dan, itu semua terhenti pada pertanyaan besar:
smpai btas mana seorang kakak harus melindungi adiknya yg bru blajar berjalan
dan,
mungkin nggak ada jawaban yg tepat buat pertanyaan itu
lalu, biarkan ia mencoba sendiri bgaimana rasanya berjalan itu
mungkin ia bkalan jatuh, terluka, tapi tak apa
dari lukanya, ia tahu bgaimana harusnya ia berjalan dgn benar
tapi...
sekali lagi, itu idealnya
kita gak bisa benar2 tahu kpan adek kita bnar2 paham
dan, kita jg nggak benar2 tahu kpan adek kita bnar2 btuh pertolongan kita
bahkan,
seorang adek yg sma sekali tidak diajari berjalan oleh kakaknya pun bisa berjalan sendiri
meski harus, tergopoh-gopoh, jatuh, tubruk sana sini.. ia masih bisa berdiri dan terus berjalan
kaderisasi yg tlah kita rancang sdemikian rupa itu blum tentu bisa membawa adek kita ke puncak.. justru ketika Dia membalikkan semua, dan ketika itu kita melihat apa yg kita inginkan tak berjalan sesuai harapan, adik2 kita bisa belajar lebih...
kaderisasi yg tlah kita rancang sdemikian rupa itu blum tentu bisa membawa adek kita ke puncak.. justru ketika Dia membalikkan semua, dan ketika itu kita melihat apa yg kita inginkan tak berjalan sesuai harapan, adik2 kita bisa belajar lebih...mereka bisa lebih mengerti bgaimana luka itu, bgaimna harus berjalan itu
pelajaranNya lah yg terbaik
kalau kita bisa mengajarinya berjalan, ajarilah...
selanjutnya, biarkan ia mencoba berjalan sendiri dan tentunya pasrahkan dia pada penggenggam jiwaNya, biar Ia yg menuntun langkahnya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar